HOME

Featured Post

Rindu Cahaya Islam kembali Membentangi Langit Eropa bahkan Dunia

oleh : Khaura El-Syada    Judul   : 99 Cahaya di Langit Eropa  Penulis : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga  Almahera  Penerbi...

  • Read books to travel the world..

    A book is a magical thing that lets you travel to far-away places without ever leaving your chair...

  • Apoteker Muda

    Nothing worth having comes easy. Do more to achieve more...

  • Getting to know My Profession

    Apa itu Apoteker?......

Perempuan : Cinta dan Peperangan


Judul Buku                : A Thousand Splendid Suns
Penulis                        : Khaled Hosseini
Penerbit                      : Qanita
Tahun terbit              : Cetakan VII tahun 2009
Tebal                          : 516
            Perempuan, banyak sejarah mencatat bahwa kehidupan perempuan dulu pernah dihinakan kemudian kembali dimuliakan oleh Islam. Bahkan bagi kebanyakan orang di zaman dulu, memiliki anak perempuan itu seperti aib. Padahal sejatinya Perempuan itu sosok mulia, pendidik generasi bangsa, pencetak generasi terbaik. Perempuan seringkali mengutamakan perasaan daripada rasionalitas, katanya, karena itu perempuan selalu dianggap sosok penuh kasih sayang. Tapi, Bagaimana jika sosok perempuan yang sejatinya adalah sosok yang lemah lembut dihadapkan dengan keinginan meraih cinta di tengah-tengah fakta peperangan yang terjadi di depan mata? Benarkah perempuan akan lebih mendahulukan perasaan dibandingkan rasionalitas di tengah hiruk-pikuk perang yang melanda?
            Novel perdana Khaled Hosseini telah menunjukkan banyak prestasi yang gemilang dengan judul ‘The Kite Runner’, salah satunya yaitu 2 tahun bertengger di daftar New York Times bestseller. Kini penulis kembali muncul dengan novel keduanya berjudul ‘A Thousand Splendid Suns’. Masih berlatarkan Afganistan, tapi dengan kisah yang tentunya berbeda dan tidak kalah menarik.
            Kisah tentang dua tokoh wanita, Mariam dan Laila, yang seolah terlahir di tempat dan waktu yang tidak tepat. Dua tokoh wanita yang memperjuangkan cinta di tengah dasyatnya peperangan.
“Hati Pria sangat berbeda dengan rahim Ibu, Mariam. Rahim tak akan berdarah ataupun melar karena harus menampungmu. Hanya akulah yang kau miliki di dunia ini, dan kalau aku mati, kau tak akan punya siapa-siapa lagi, ...”

Waspada!!! Penipuan meraja...

Ini hanyalah salah satu kisah mungkin dari sejuta bahkan miliaran kisah yang ada. Kisah ini kisah nyata yang dialami oleh ibunda dari sahabatku. Di sini saya hanya ingin berbagi cerita agar Anda lebih berhati-hati terhadap modus-modus penipuan yang semakin kreatif.
Seperti kata Bang Napi, "Waspadalah, waspadalah..."

Kisah ini saya bungkus selayaknya sebuah cerita pendek dengan nama-nama samaran. Tapi diangkat dari kisah nyata.

----
Ada 3 anggota keluarga, Ria sebagai kakak pertama yang saat ini duduk di bangku kuilah, hilman dan Amil, adik Ria. Amil ini masih di bangku Sd. Tapi Hilman sudah kelas 3 SMA. dan Ibunda yang sangat mereka sayangi. Ibunda yang tak pernah lelah menabur benih cinta. Ibunda yang selalu tampakkan wajah ceria.
Seperti biasa, kegiatan di pagi hari, bunda menyiapkan sarapan. Ria, Hilman dan Amil menyiapkan ini itu untuk keperluan belajar sebelum berangkat. Usai sarapan, satu persatu berpamitan, menenteng tas masing-masing untuk berangkat menuntut ilmu. Tempat sekolah Ria, Hilman dan Amil berjarak lumayan jauh dari rumah, untuk itu mereka harus lebih rajin berangkat awal. Tak lupa mereka menyalami tangan bunda, Bunda tersayang. ^^

Matahari belum benar-benar berada di atas kepala dan udara belum begitu panas. Rumah sudah rapi. Bunda sedang duduk santai di teras rumah. Tadinya suasana sekitar rumah rame, bapak-bapak akan berangkat kerja, anak-anak berangkat sekolah. Sudah lewat beberapa jam dan sekarang sepi.
Kriing...Kriing...
"Halo, Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam. Apa ini benar Ibu dari Amil, siswa kelas 6 SD di SD Bintang? " Sahut suara dari seberang, parau diselingi dengan isak tangis.
"Iya benar. Maaf, ini dengan siapa?" Deg. Bunda agak cemas mendengar suara di seberang yang diikuti dengan isak tangis.
"Saya Guru dari Amil, bu. Begini, kami minta maaf karena kelalaian kami menjaga Amil. Amil terjatuh dari lantai 3 gedung sekolah. Kepalanya terbentur besi, dan Amil sekarang tidak sadarkan diri."
Suara itu membuat Bunda terduduk lemas.
"Astaghfirullah, Amil anakku. Bagaimana keadaannya, bu?" Bunda sudah tidak bisa menahan isak tangisnya yang pecah.

Perjalanan Pulang, Waktu dibeli dengan Uang...


                 Ini bukan kali pertama bagiku menempuh jarak yang cukup jauh untuk pulang ke rumah. Namun, perjalanan kali ini memberi arti tersendiri bagiku. Untuk pulang ke rumah, aku mempunyai 2 pilihan kendaraan biasanya : Pesawat atau kereta, tentunya dengan harga mahasiswa.. ^_^
Seringkali kalau pulang dengan kereta, aku diantar sampai stasiun. Tapi kali ini tidak. Libur hanya 1 minggu tapi keinginan pulang mencuat bak roket yang akan meluncur cepat ke angkasa.. J
                Kepastian untuk libur belum juga pasti, aku pun tidak berani memesan tiket karena tanggal kepulangan yang masih ngambang. Bisa dibilang saat itu aku berada di garda depan untuk memperjuangkan liburan, mendesak para PJ matakuliah untuk bertanya kepada dosen tentang kepastian libur. Ya, kali ini kakak angkatan di jurusan ku akan berangkat ke Malaysia untuk study tour, ditemani oleh dosen-dosen tetap di kampus. Karena ada kuota yang masih kosong, beberapa temanku pun juga ikut serta. Dosen yang tidak ikut ke Malaysia memang seharusnya tetap mengajar seperti biasa, tapi itulah kami.. berjuang agar libur 1 minggu penuh hingga mahasiswa luar Jakarta bisa pulang ke kampung halaman. :D

Hari Jumat, Pukul 19.00 WIB.      
                Malam hari saat rembulan ikut menemani, aku belum memutuskan untuk pulang. Tiket pun juga belum ada di tangan. Sedangkan teman-temanku yang akan pulang satu jalur denganku akan berangkat besok habis shubuh. Galau, ya itulah yang aku rasakan. Sabtu aku masih harus ikut acara pelatihan kepenulisan, antara harus melaksanakan kewajiban atau melepas rindu yang tak tertahankan. Galau, lagi-lagi galau.
                Akhirnya sekitar pukul 9 malam, setelah aku mendapat lampu hijau alias izin untuk tidak hadir di pelatihan kepenulisan, aku putuskan untuk pulang hari Sabtu. Pertimbangannya, pertama aku belum pernah ke stasiun sendirian, aku takut nyasar.  Kedua, aku belum pernah beli tiket sendiri di stasiun, takut nanti kenapa2 atau dibohongin orang. Ketiga, memanfaatkan waktu liburan sebaik-baiknya agar bisa cepat bertemu dengan keluarga. Hem, alasan-alasan manja memang, tapi menurutku itu penting. :D
                Packing kilat, menyiapkan ini itu cepat-cepat, merapikan kamar. Semuanya serba kilat bahkan sampai tidur pun aku gelisah memikirkan besok akan pulang tapi tidak ada kepastian tiket pulang. Sampai akhirnya aku melihat jam di HP, 00.00 WIB. Kupaksakan mata untuk terpejam, melambai-lambai pada sebuah dimensi lain, mimpi.

***
                Aku memerjapkan mata, melihat tiba-tiba sudah jam setengah 5. Terlonjak kaget, karena sedikitpun aku tidak mendengar alarm dan telpon yang berkali-kali masuk. Astaghfirullah...
                Usai Sholat Shubuh, Aku langsung siap-siap. Karena tidak sempat sarapan, aku langsung ke dapur memanaskan masakan tadi malam, ada tumis cap cai sama sambal goreng tempe. Aku ambil tempat makan yang sudah aku siapkan tadi malam, aku isi nasi, lauk aku bungkus dengan plastik. Cepat-cepat karena diburu waktu. Ke-tiga temanku yang lainnya mungkin sudah siap. Saat semua kupastikan sudah di pack dengan baik. Aku keluar dari rumah kontrakan dan janjian dengan ketiga temanku yang di jalan raya.
                Hari itu, kami naik angkutan umum 2x, dari jalan depan rumah, sampai ke jalan raya, lalu lanjut ke tempat bis Kopaja. Kami naik Kopaja jurusan stasiun Gambir dan ternyata kopaja itu juga akan berhenti di stasiun senen. Akhirnya kami membagi 2, aku dan temanku akan berhenti di Gambir, mencari tiket di sana. Dua temanku yang lain akan melanjutkan perjalanan dan berhenti di stasiun senen, untuk melihat tiket yang di sana.
                Tepat pukul 07.00, aku dan temanku sampai lebih dulu di Stasiun Gambir. Kami bergegas mengambil antrian panjang di depan loket. Saat tiba giliran kami,
                “Bapak, tiket jurusan surabaya”
                “Semua tiket sudah habis,” Ujar Bapak penjaga loket tiket.
                Lemas. Kami terus menanyakan kira-kira kereta untuk jurusan Surabaya masih ada atau tidak, tapi ternyata benar-benar ludes. Perut semakin keroncongan, akhirnya kita duduk sebentar, berpikir menyusun rencana selanjutnya. Kami pun memutuskan untuk pergi ke stasiun senen naik bis metromini dari depan stasiun gambir.
                Pandangan pertama yang aku tangkap, antrian yang sangat panjang di depan loket. Mungkin sekitar 5 m. Wah, sempat berkecil hati, namun aku yakin pasti ada jalan, pasti dimudahkan. Akhirnya aku bertemu dengan kedua temanku. Salah satu temanku bilang bahwa mereka sudah punya tiket. Tiket itu didapat dari seseorang yang sudah beli tiket tapi tidak jadi berangkat, ada 3 tiket, 2 tiket dewasa dan 1 tiket anak-anak. Badanku semakin gemetar. Aduh, aku bingung harus bagaimana lagi.
                Kami pun berjalan melihat-lihat loket, antrian sepanjang itu tapi ternyata loket masih tutup. Aduh, ngeri. Terus berjalan ke sana kemari, sampai akhirnya temanku bertanya kepada Satpam penjaga gerbang.
                “Bapak, kereta tujuan Jogjakarta itu beli tiketnya dimana ya?”
                “Loh, itu keretanya sebentar lagi sudah mau berangkat. Belinya di loket 15.”

Ketika Dunia Belajar Pengobatan


Artikel ini saya dapatkan sebenarnya dari sebuah cerita, namun karena rasa penasaran yang tinggi, akhirnya saya mencari sumber dari cerita tersebut. Sebagai Mahasiswa yang belajar dalam ilmu medis juga, saya sendiri mulai 'melek' bahwa sejatinya banyak sekali sejarah tersembunyi yang perlu dipelajari dan terus dikaji.

Bahwa sebenarnya Islam memang dari dulu sudah lebih dulu maju dibandingkan peradaban barat, miris sekali jika melihat zaman sekarang, khususnya lingkungan perkuliahan saya, dimana semuanya adalah calon-calon ahli medis mengelu-elukan tokoh barat dengan segudang ilmunya yang terkesan wah.Padahal, Islam melangkahi peradaban barat, gemilang dalam berbagai bidang. ^_^
Baiklah, tidak lagi berpanjang kalimat, langsung saja, silahkan menikmati apa yang akan anda baca. :)

Oleh: Dr. Fahmi Amhar
Bangsa Franken adalah nenek moyang bangsa Prancis.  Meski Prancis sekarang adalah salah satu negara maju, seribu tahun yang lalu mereka masih amat biadab, terlebih dalam ilmu pengobatan.
Bangsa Franken adalah peserta terbanyak dalam tentara Salib yang menguasai Jerusalem dan sekitarnya kira-kira seabad lamanya.  Karena di wilayah itu sudah banyak penduduk Muslim, maka ada interaksi antara tentara Salib dan kaum Muslim. Namun para jurnalis Muslim banyak menceritakan kisah mengerikan sekaligus aneh dan lucu di antara tentara Salib.
Misalnya kisah dokter bernama Tsabit bertugas di Libanon. Para pembesar pasukan Salib tidak begitu yakin dengan cara penyembuhan dokter-dokter Franken sendiri. Di 'Negeri Suci' ini, mereka, yang menderita berbagai penyakit kulit, perut mulas dan diare, ternyata lebih senang berobat kepada dokter-dokter Muslim.

'Sayang...Maaf, Aku Mencintainya'


Sayang..Maaf, aku mencintainya

            “Sayang, Maaf aku lebih mencintainya,” ucap Rara. Hari itu adalah hari ulang tahun Rara. Dan juga tepat setahun Rara dan Akbar jadian.
            “Rara, apa maksudmu? Ini masih pagi. Tiba-tiba kamu menelponku seperti ini,” Akbar sangat terkejut dengan ucapan Rara.
            “Aku benar-benar minta maaf. Aku lebih mencintainya bahkan dari dirimu. Sayang, dengarkan aku. Ini demi kebaikan kita berdua. Mungkin lebih baik kita tidak melanjutkan hubungan ini”
            “Maksudmu?”
            “Iya. Aku ingin kita putus.”
            “Sayang, kamu tidak serius kan? Ini kah kejutan yang kamu maksud?” Diam. Rara hanya bisa diam di seberang sana. Tak ada kata yang sanggup terucap.
            “Rara sayang, sebenarnya ada apa? Jika memang ada masalah di antara kita, tidak bisakah kita selesaikan baik-baik?”
            “Tidak, sayang. Tidak ada masalah kok. Aku akan menjelaskannya tapi tidak lewat telpon. Lihat saja saku jaketmu, aku tadi menaruh semua penjelasanku di situ. Sudah ya, aku tutup dulu”

            Akbar teringat, tadi saat dia berpamitan pulang dari rumah Rara, Rara sempat bilang kalau dia juga punya kejutan besar untuk Akbar hari ini. Akbar langsung sigap mengambil jaket yang dia gantung tepat di belakang pintu kamarnya itu. Jaket itu yang tadi dia pakai ke rumah Rara. Jaket biru hadiah dari Rara, yang dia pakai saat memberikan kejutan ulang tahun sekaligus hari jadi mereka tepat pukul 12 malam tadi, beberapa jam yang lalu. Ada secarik amplop berwarna merah muda di saku kiri jaket biru itu.

Tips Menulis Ala Asma Nadia...#kultwit




Tips menulis ala mbak Asma Nadia...
Tips ini saya dapatkan dari kuliah tweet nya mbak asma nadia. Tidak ada salahnya kan jika berbagi dengan teman-teman semua..^_^

1 : Cari cara untuk selalu mencatat setiap ide menarik

2 : Temukan bentuk tulisan, Apakah akan dibuat dari A-Z alurnya, linear seperti biasa. Atau dimulai dari klimaks, bahkan akhir cerita

3 : Buat outline sederhana, bagaimana tulisan akan bergerak. Bukan keharusan tapi akan sangat membantu bagi pemula

4 : Buat opening yang mengikat. Hindari Lead cerita yang biasa-biasa saja. Be creative!

5 : Beri nyawa pada tokoh-tokohmu

6 : Garap setting (waktu/tempat) untuk memperkuat cerita. Beri warna lokal sesuai kebutuhan

Belajar dari Surfaktan..

 Lagi....
Kita harus banyak belajar dari apapun, benda di sekitar kita..
Mengambil hikmahnya.. ^_^

Kali ini kita akan belajar dari sosok surfaktan...
Dalam dunia farmasi, sosok surfaktan bak sosok bijak, kenapa???

Sebelum kita belajar, mengambil suatu hikmah dari surfaktan, kita harus tau lebih dulu apa itu surfaktan??.

Seperti gambar di atas, surfaktan memiliki dua gugus, atau kalau dianimasikan dia memiliki kepala dan ekor. Kepala nya dianggap sebagai gugus yang bersifat hidrofil dan ekornya dianggap sebagai gugus yang bersifat hidrofob. Gugus Hidrofil itu adalah gugus polar, karena polar dia cenderung lebih suka dengan air. Sedangkan gugus hidrofob itu adalah gugus non-polar, karena non-polar dia cenderung lebih suka minyak.

Contoh paling gampang, saat kita akan membuat emulsi (Campuran air dan minyak). Air dan minyak adalah dua zat yang saling tidak bercampur. Tau kan? Saat kita mencuci piring deh, pasti sangat kelihatan bahwa air dan minyak itu bermusuhan. Nah lo.... 
Di sinilah, keberadaan surfaktan itu sangat penting.
Pertama-tama, surfaktan akan menurunkan tegangan permukaan antara air dan minyak. Istilahnya, keduanya sama-sama ngotot, jadinya harus ada yang ngademin dulu. Surfaktan pun datang untuk menurunkan emosi keduanya. Tegangan permukaan itu akan terus turun hingga mencapai KMK (Konsentrasi Missle kritik). Setelah itu, akan terbentuk missle. Kalau dianimasikan, kurang lebih gambarnya seperti gambar di bawah ini.

'Bingkai Cinta Fisika'

Ini bukan cerpen pertama yang aku buat memang. Tapi ini adalah cerpen yang aku buat dengan serius untuk karya dalam mentoring FLP. Semua nama dan kejadian dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka. Di tunggu kritik dan saran yang membangun agar karya-karya selanjutnya semakin bagus.^_^

"Bingkai Cinta Fisika"


            Setelah berkali-kali Salwa mematikan hp-nya yang sedang berdering, Akhirnya Salwa mengangkat telpon itu. Di kontak itu ada nama ‘Fikri’. Siapa ini? Salwa merasa tidak ada teman kuliah ataupun saudara yang bernama Fikri.
           “Assalamu’alaikum, kenapa begitu lama menjawab telponku? Aku tunggu di gerbang sekarang,” Ucap Lelaki itu dari seberang.
            Sesaat Salwa terdiam, terkejut mendengar suara yang tak lagi asing di telinganya. Suara itu, suara yang sebenarnya ia rindu padanya, tapi apa daya? Salwa tidak rela jika rindu ini tetap terpelihara di hatinya sampai nanti, jika telah tiba waktu yang tepat.
            “Halo, Salwa, Apa kau di sana? Aku tunggu sekarang, waktuku tidak banyak,” Ucap Lelaki itu lagi.
         “Wa’alaikumsalam. Oh, Iya. Aku akan segera ke sana.” Salwa bergegas berdiri dari tempat duduknya meninggalkan kedua temannya yang sedang asyik menikmati gado-gado di kantin kampus. Lelaki itu langsung menutup telpon begitu saja, membuat hati Salwa semakin tidak karuan.
        Lelaki itu, orang yang sangat dia cintai dulu. Saat dia masih menjadi siswi ‘putih abu-abu’. Ah, jantungnya semakin berdebar tak karuan. Pikiran Salwa berkecamuk, “Kenapa Lelaki itu datang tiba-tiba menghampiriku” batin Salwa. Tangannya berkeringat, jantungnya berdegup kencang, dia mencoba membenarkan kerudung dan gamis birunya yang terlihat kurang rapi.
            “Ini janjiku,” Kata lelaki itu sambil menyodorkan sebuah buku dan tidak menatap Salwa sedikitpun.
            “Buku apa ini?”
          “Ini, buku pertama yang aku terbitkan. Aku hanya ingin menepati janjiku, ” Lelaki itu mengalihkan pandangannya sembari membenarkan letak kacamatanya.
      “Bagiku, janji itu sudah tak lagi berlaku. Kau tidak perlu sampai begini susah, bahkan datang mengantarnya sendiri.”
            “Tidak, janji tetaplah janji. Bagiku, itu tetap berlaku. Aku pamit.”
            “Tunggu, apa kau datang ke sini hanya untuk memberiku ini?”
            “Iya,” Sahut lelaki itu. Bahkan tanpa menoleh sedikitpun. Dia berlalu begitu saja tanpa menanyakan kabar ataupun sedikit basa-basi. Salwa memandanginya sampai tak ada lagi bayang yang tersisa dan melihat buku yang ia pegang sekarang, ‘Kau Menyaingi Indahnya Pelangi’. Apa ini? Novelkah? Salwa bergegas kembali ke kantin kampus sembari memegang buku itu erat-erat.

Rabu yang pilu... Selamat Jalan, temanku...

"Tuhan, Dosaku menggunung tinggi tapi rahmat Mu melangit luas...
Harga selautan syukurku hanyalah setitik nikmatMu di Bumi..."
~ Nasyid-Arifin Ilham~



Pagi ini indah,,26 Oktober 2011....
Angin sangat bersahabat, berhembus pelan seperti biasanya. Mentari pun tetap bersinar indah. Hangat.
Aku dan teman-temanku berjalan menuju kampus. Bercanda, tertawa bahagia. Kami berjalan beriringan, dengan tas gembol kami yang berisi peralatan praktikum. Ah, ini hal biasa...
Berawal dengan mata kuliah toksikologi. Dosen yang satu ini sangat istimewa. Dia seringkali datang telat, tak terkecuali hari ini. Waktu kosong saat menunggu dosen datang, kami gunakan untuk mengerjakan jurnal resep. Ah, tidak ada yang berbeda.
Semua berlanjut layaknya hari rabu lalu. Pak dosen pun tiba, beberapa menit kami belajar bersama, kemudian melanjutkan mata kuliah praktikum farmakognosi. Lagi-lagi, hari itu beberapa dosen tim praktikum hanya datang sebentar, dan kemudian pergi. Kami praktikum mandiri mengamati beberapa simplisia (serbuk alam) di bawah mikroskop. Waktu kuliah pun selesai. Namun, tidak untukku dan teman sekelompokku. Kami harus melanjutkan praktikum Kimia Organik-Kitosan. Akhirnya, kami berempat sibuk dengan praktikum kami.

Bukan hanya kami yang sibuk praktikum, tapi banyak kakak kelas di lab. Kami pun mengobrol tentang teman sekelasku yang sedang sakit 'Leukimia' dan dirawat di rumah sakit. Di sela-sela obrolan kami terselip banyak do'a untuknya. Agar dia lekas sembuh. aminnn...

***
Dia anak rajin, bahkan terlalu rajin di kelasku. Aku mengagumi kesederhanaanya dan dia lumayan lembut. Ah, dari dulu aku ingin sekali bisa se-rajin dia. Rasanya ada ilmu di tiap langkahnya. Ya, dia tak pernah lupa membawa buku di waktu kosongnya. Membaca.
 Ohhh...Salut sekali sama Mahasiswa yang belajar setiap waktu, bukan hanya pada saat ujian, sepertiku...

Tuliskan 100 Mimpi mu...


Ini adalah foto tempelan kertas 100 mimpi di kamarku...
^_^
Setiap orang pasti punya mimpi, apapun itu, mimpi ingin ini itu. Banyak sekali. Semua semua semua dapat dikabulkan, dapat dikabulkan dengan kantong ajaib...*loh kok malah lagu doraemon..hhe

Pernah mendengar cerita seseorang pernah menulis 100 mimpinya bahkan lebih, dan satu persatu mimpi yang dia tulis dicoret karena sudah tercapai. Aku mulai mencoba untuk menulis semua mimpi yang aku punya. Ada 1 hal yang harus diingat, dengan menulis dan secara tidak langsung melihat ataupun membacanya setiap hari itu memotivasiku untuk terus mewujudkan semua mimpi-mimpi itu. termasuk mimpi kecil ini. Memiliki blog untuk berbagi info, ilmu dan banyak hal dengan teman-teman lainnya.

Belajar dari Kupu-Kupu


Apa hal terindah dari seekor kupu-kupu??
Banyak yang menjawab, kupu-kupu itu indah karena coraknya, karena warna-warni tubuhnya karena warnanya yang cerah, karena dan karena...

Bukan, bukan itu jawaban tepatnya. Kupu-kupu itu sangat indah karena kemampuannya untuk terbang. Lihatlah, saat kupu-kupu terbang, banyak sekali dari mereka termasuk saya  yang terkagum-kagum melihatnya. Dia begitu menawan dan anggun mengepakkan sayapnya dan membelah udara. Indah.
Tapi, di sisi lain, saat ada kupu-kupu dengan corak seindah apapun tapi dia tidak bisa terbang. Siapa yang akan memandang?kalaupun ada, apakah dia akan memandang indah ataukah memandang iba?
Iba karena melihat sang kupu-kupu tak lagi terbang, iba karena dia tak berdaya, iba karena dia tak lagi sanggup membelah udara yang segar ini.
Tidak ada lagi pandangan kagum, damai, senang saat melihatnya. Kasihan.


Mulianya Wanita


Halaman ini terinsipirasi oleh sebuah buku kecil berjudul 'Agar Bidadari Cemburu Padamu' karya Ust. Salim A Fillah. (Tidak bermaksud untuk promosi lho ya.... ^_^)

"Selalu wasiatkan kebaikan kepada para wanita. Karena mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok dari jalinan tulang rusuk adalah tulang rusuk bagian atas. Jika kalian paksa diri untuk meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika kalian mendiamkannya, ia akan tetap bengkok. Karena itu, wasiatkanlah kebaikan kepada para wanita(HR Al Bukhari, dari Abu Hurairah)


Wanita, banyak orang khususnya laki-laki yang mengatakan bahwa wanita itu rumit. Ada perlakuan tersendiri terhadapnya, tidak bisa terlalu keras, namun juga tidak bisa didiamkan.

Seorang perempuan, dalam islam, memiliki kewajiban yaitu menutupi auratnya, bukan berarti juga menutup diri. Menutup aurat itu untuk kemuliaan diri, untuk penjagaan. Lihatlah di setiap iklan TV, perempuan seperti barang yang bisa dijual dengan harga murah, ada dimana-mana dengan pakaian seadanya.Astaghfirullah...

Wahai saudariku, tak lagi harus mengatakan, "Aku belum siap menutupi auratku secara sempurna karena perilakuku masih amburadul".
Lah, Menutup aurat itu kewajiban. jadi tidak menunggu siap atau tidak siap. Jika sudah tiba waktu sholat, maka kita harus siap untuk melaksanakannya..bukan begitu??
Sami'na wa attho'na....

Bersyukur di Penghujung 25...


Ini bukan kisah hidupku. Tapi kisah hidup kakakku yang aku hormati dan aku sayangi.

Aku sudah terbiasa dengan rumah sakit sejak kecil, ini bukan karena aku sering sakit, tapi  karena ayahku bekerja di rumah sakit. Dan jangan salah juga, ayahku bukan seorang dokter, aku tidak tau tepatnya ayahku sebagai apa, tapi yang jelas dia di bagian keuangan. Aku terbiasa sejak kecil dengan hawa rumah sakit. Hem, di keluargaku sedikit sakit saja akan dirujuk ke rumah sakit walau hanya flu. Itu karena kita berobat gratis. Seingat aku ayah dulu juga sering dimintai tolong oleh tetanggaku untuk meminta obat di rumah sakit, kan gratis..jadi gratisan ini bisa dipergunakan untuk menolong tetangga. Huah..Bayangkan betapa banyaknya obat yang ada di rumahku..Tidak ada satupun anggota keluargaku yang tidak memiliki obat...*hehe :D
Singkat cerita, aku memiliki seorang kakak yang hebat (di mataku). Dia sangat sayang dengan adik-adiknya. Hem, dan dia sangat halus. Pernah suatu saat aku ingin beli sepatu, entah kenapa mood ku lagi nggak bagus atau gimana, biasanya kalau mau beli sepatu sekali lihat langsung suka. Tapi kali ini saat aku ditemani kakakku untuk beli sepatu baru, berbagai macam toko kita datangi tapi aku belum menemukan satu yang cocok. Sampailah di suatu toko, aku sudah putus asa..kadang aku suka nggak ada nomornya atau nggak ada warna yang cocok. Kakakku begitu sabar menemani keliling toko. Sampai Aku memutuskan untuk memilih apa aja. Tapi kakakku sepertinya tahu dan berkata “Sudahlah, kalau nggak ada yang disuka, nggak usah maksa nanti kita cari lagi di tempat lain.”..Itulah, coba saja aku sekarang jalannya sama ayah atau ibuku, mungkin mereka sudah sangat kesal olehku karena ribet memilah milih sepatu...
Sampai suatu saat, Kakakku ini pernah mengantarku untuk kembali ke asramaku naek motor. Dan tiba-tiba terjadi kecelakaan.

Lirik Lagu 'OST-Dream High'...English

I dream high,,I have a dream..
When it gets hard, I close my eyes
I while replaying the moment my dreams come true
I get up, I keep going..

I shake in the face of fear today as well
I'm afraid to fly in fear pf falling down
Like a young bird..
I keep on asking whether I can do this, whether my dreams come true
Whenever I make a step, step by step
Again, the fear comes back

"Lentera Hati"

Berjalan tertatih..
Berlalu tanpa asa yang kan ku raih..
Gelap, tak ada sedikitpun celah cahaya putih..
Takut, Aku tersesat...
Ini bukan hutan belantara..
Bukan pula gua sang kelelawar..
Sakit, aku terjatuh..
Di dalam jurang kenistaan...
Sebuah lubang hitam penuh kehinaan..

Ya Allah..
Aku telah bercermin pada air keruh..
Tapi, bulan tetap tersenyum padaku..
dan Matahari pun tetap setia menyapaku..

LIrik Lagu 'Insya Allah'-Maher Zain

Everytime you feel like you cannot go on
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can`t see which way to go
Don`t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side

Lirik Lagu 'For The Rest of My Life'-Maher Zain

I praise Allah for sending me you my love
You found me home and sail with me
And I`m here with you
Now let me let you know
You`ve opened my heart
I was always thinking that love was wrong
But everything was changed when you came along
OOOOO
And theres a couple words I want to say

For the rest of my life
I`ll be with you
I`ll stay by your side honest and true
Till the end of my time
I`ll be loving you. loving you
For the rest of my life
Thru days and night
I`ll thank Allah for open my eyes
Now and forever I I`ll be there for you

Ceritaku dengan Teman Baruku bak Telenovela..

Cerita ini aku alami saat aku menjadi seorang Mahasiswa baru (Maba) di Farmasi UIN Jakarta..

Saat daftar ulang, aku bertemu dengan seorang teman baru. Saat itu, aku diantar oleh masku, tante dan omku. Dan di sebelahku ada seorang Maba yang akhirnya dikenalkan padaku, namanya Salma. Menariknya kita Maba yang sama-sama berasal dari Jawa Timur, perantau, dan satu jurusan 'Farmasi'. Bodohnya diriku tidak meminta nomer teleponnya, jadi setelah perkenalan itu selesai sudah, aku tidak tahu akan bertemu lagi dengannya atau tidak.
Setelah semua alur daftar ulang aku selesaikan, akhirnya beberapa hari kemudian aku dan masku pulang kembali. Setelah beberapa minggu aku di rumah, aku mendapat kabar, kalau setiap maba wajib ke kampus untuk daftar Propesa (Ospek) dan foto kartu mahasiswa. Ohh,,akhirnya aku terpaksa balik lagi ke jakarta, kali ini aku sendirian. Dan entah aku lupa hari apa, yang jelas aku ke kampus di antar tanteku dan aku kembali bertemu dengan Salma. Senangnya, bayangkan bagaimana rasa senang seorang Maba yang pertamakali mendapat teman baru di tempat yang asing. :)

Perjalananku dengan busway..^^ (part 2)

Hem..Perjalanan dengan busway tidak hanya satu atau dua kali aku lakukan...

Dan banyak sesuatu yang berkesan selama perjalanan..termasuk perjalanan ini..

Hari Senin ada rapat jam 10 di kampus, dispensasi telat 10 menit selebihnya denda, aku tidak terlalu ingat seberapa besar, seingatku 10 ribu.

Aku perhitungkan, setidaknya jam 6 harus berangkat, in ihari senin, hari pertama kerja pastilah sangat penuh. Aku dengan semangat bersiap-siap dan akhirnya jam 6.15 aku berangkat naek becak untuk keluar dari perumahan ke jalan raya. Ouh, ternyata di jalan kecil ini saja macet sekali. Aku jadi bete, akhirnya aku langsung turun dan nekat berjalan aja, efesiensi waktu, pikirku.

Perjalananku dengan busway..^^ (part 1)

Busway,,,pasti udah pada tau kan???
Hem, pengalaman pertamaku naek busway bersama tanteku dulu saat pulang dari apotek tempat tanteku praktek dan nggak dapet tempat duduk..(nelangsa banget tuh..hihi)

Dan dari pengalaman pertama itulah aku mulai berpetualang dengan busway..
pengalaman yang paling aku ingat adalah saat aku pergi ke salah satu Universitas negeri di Jakarta. Berangkat jam 5 pagi dari asrama tercinta. Dan dalam kurun waktu kurang dari 2 jam, aku dan temanku bisa sampai di tempat tujuan. Tapi, saat pulang dari sana (em,,kira2 jam 2 an), kita membutuhkan waktu lebih dari 3 jam untuk kembali sampai di asrama..Bayangkan!!!
Oh, inilah Jakarta, pikirku.

Kata-kata itu bisa menginspirasi

Aku mendapatkan kata "gagal"...

"Jalan itu berliku bahkan berkelok..
Beberapa kali aku terjatuh..
Tapi aku tidak akan pernah brhenti brjalan,,
Karena berhenti itu gagal...
gagal itu melelahkan..
Dan aku tidak akan pernah lelah.."

Aku mendapatkan kata "Ice Cream"

Cuap-cuap

Hellow....
this is my new blog...
the tittle is "DREAM ISN'T ONLY A DREAM"...
kata-kata judul itu aq dapatkan dari serpihan memori ku...
dan bahwa aku sekarang sedang dalam proses untuk meraih segala mimpi-mimpiku...
Aku seringkali malu untuk menunjukkan mimpiku karena aku malu....
aku takut mimpi ini tidak akan bisa aku capai, akhirnya aku menyembunyikan segala mimpiku dari orang2..
kecuali someone i believe....
hm,,,tapi pada kenyataanna aq tdk akan pernah bisa menyembunyikan semua itu secara smpurna..