Judul Buku : A Thousand Splendid Suns
Penulis : Khaled Hosseini
Penerbit : Qanita
Tahun terbit : Cetakan VII tahun 2009
Tebal : 516
Perempuan, banyak sejarah mencatat bahwa kehidupan perempuan dulu pernah dihinakan kemudian kembali dimuliakan oleh Islam. Bahkan bagi kebanyakan orang di zaman dulu, memiliki anak perempuan itu seperti aib. Padahal sejatinya Perempuan itu sosok mulia, pendidik generasi bangsa, pencetak generasi terbaik. Perempuan seringkali mengutamakan perasaan daripada rasionalitas, katanya, karena itu perempuan selalu dianggap sosok penuh kasih sayang. Tapi, Bagaimana jika sosok perempuan yang sejatinya adalah sosok yang lemah lembut dihadapkan dengan keinginan meraih cinta di tengah-tengah fakta peperangan yang terjadi di depan mata? Benarkah perempuan akan lebih mendahulukan perasaan dibandingkan rasionalitas di tengah hiruk-pikuk perang yang melanda?
Novel perdana Khaled Hosseini telah menunjukkan banyak prestasi yang gemilang dengan judul ‘The Kite Runner’, salah satunya yaitu 2 tahun bertengger di daftar New York Times bestseller. Kini penulis kembali muncul dengan novel keduanya berjudul ‘A Thousand Splendid Suns’. Masih berlatarkan Afganistan, tapi dengan kisah yang tentunya berbeda dan tidak kalah menarik.
Kisah tentang dua tokoh wanita, Mariam dan Laila, yang seolah terlahir di tempat dan waktu yang tidak tepat. Dua tokoh wanita yang memperjuangkan cinta di tengah dasyatnya peperangan.
“Hati Pria sangat berbeda dengan rahim Ibu, Mariam. Rahim tak akan berdarah ataupun melar karena harus menampungmu. Hanya akulah yang kau miliki di dunia ini, dan kalau aku mati, kau tak akan punya siapa-siapa lagi, ...”