HOME

Featured Post

Rindu Cahaya Islam kembali Membentangi Langit Eropa bahkan Dunia

oleh : Khaura El-Syada    Judul   : 99 Cahaya di Langit Eropa  Penulis : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga  Almahera  Penerbi...

Bagaimana Cara Mendapatkan LoA (Letter of Acceptance)

Halo semua....

Sudah lama sekali pengen nulis ini, tapi saya minta maaf kalau akhirnya baru terealisasikan, m engalahkan kemalasan untuk kemudian 'action' adalah hal terberat, wkwkwkwk

Kali ini ingin berbicara serius tentang bagaimana cara mendapatkan LoA.

Jika kita ingin belajar di luar negeri, biasanya LoA menjadi salah satu syarat yang harus dilampirkan terutama ke Jepang. Dan saya akan berbagi cerita bagaimana awalnya bisa mendapatkan LoA :


1. TentukanResearch Field untuk penelitian S2 nanti, dan Carilah Professor yang satu Bidang Penelitian



Nah, hal pertama ini susah-susah gampang. Terkadang masih bingung, kira-kira nanti mau neliti apa ya?
Saya juga mengalami fase ini pada saat itu, putus asa antara memilih Farmasi Klinis atau Kimia Bahan Alam sebagai bidang yang akan ditekuni di S2 nanti. Diskusi dengan berbagai orang akan memberi masukan, jadi jangan takut untuk menyampaikan apa yang ada dalam pikiran hehe.
Saya berdiskusi dengan senior, dosen dan beberapa teman. Semakin banyak masukan akhirnya semakin galau hahahahaha (Abaikan :D).
Akhirnya, karena tenggat waktu beasiswa semakin dekat, saya memutuskan untuk mengembangkan penelitian S1 saya  (artinya saya memilih Kimia Bahan Alam).

Selanjutnya, cari Profesor yang memiliki satu bidang studi yang sama dengan rencana kita. Caranya gimana?
Santai, Mbah Google akan menunjukkan jalannya hehehe. Cukup cari aja dengan semua kata kunci yang berkaitan atau bisa juga diawali dengan melihat web-web Universitas yang dituju dan lihat daftar Profesor disana.

Sudah menemukan nama calon?

Jika sudah, silahkan dilist dengan rapi, waktu itu saya dapat sekitar 15 orang Professor. Setelah itu mulailah kepo dengan satu-satu kandidat nama (Harus banget ya? Ya, karena kehidupan mahasiswa disini bergantung pada Profesor yang tdipilih, jadi harus bener-bener menggali info tentang beliau). Biasanya mereka memiliki web tentang kegiatan penelitian di laboratorium.

Selain itu, beberapa jurnal yang ditulis oleh Professor yang bersangkutan bisa dibaca. (Saya mendownload banyak jurnal saat itu, tapi yang dibaca cuman judul sama abstrak, wkwkwkwk)

Selain dari internet, bisa bertanya kepada beberapa orang senior atau dosen yang pernah atau sedang belajar di Jepang. Mintalah beberapa nama rekomendasi Profesor. Ini akan sangat membantu juga.

2. Kirimlah Email ke Professor

Well, sebenarnya saya dulu pertama kali bingung mau ngomong apa ke Professor waktu ngirim email. Akhirnya baca2 pengalaman banyak orang di blog, sangat berterimakasih sama Mbah Google dan orang-orang yang mau sharing pengalamannya hehe.
a. Saya termasuk yang punya email alay, jadi dulu khusus untuk apply beasiswa, saya buat email khusus hehe dan pajang foto resmi :D
b. Gunakan Subject email yang serius untuk menarik perhatian Professor.
c. Jelaskan jurusan, kampus, penelitian sebelumnya tentang apa, kalau ada cantumkan jurnal yang pernah dan atau dalam proses publikasi.
d. Jelaskan juga jika sedang apply beasiswa terkait.
e. Lampirkan CV, Research Proposal, Sertifikat TOEFL, transkip dll.
f. Karena waktu saya sdh tau kalau project penelitian Professor beda sama research plan saya, jd saya bilang kalau saya ga keberatan buat ganti judul penelitian hehe. Saya waktu itu mau bikin research plan yang sejalan ceritanya tapi udah ga sanggup karena kepentok ide yang tak kunjung muncul karena malas baca jurnal2 terkait.


Dari 15 professor yang saya coba kirim email, tidak ada yang balas hehe.
Jangan menyerah lho ya, saya sih waktu itu nothing to lose, wong dia juga ga tau siapa kita hehe

Saya dapat 1 nama Professor dari Dosen di kampus, alhamdulillah beliaunya balas email, beliau nya juga baik banget. Tapi waktu itu saya cuman minta alamat email ke Professor, agak riskan kalau mau minta di-rekomendasiin. Nanti kalau ga ktrima beasiswa eh Professor nya udah mau nerima, ribet juga urusannya hehehe (PD banget ya bakalan ditrima Professor hehehe, yang jelas bersangkutan dengan nama baik yang mengenalkan kita ke Professor :D)

3. Selain cara di atas, saya juga email ke pihak kampus. Biasanya ada email untuk international student kan. Saya email lewat situ dan minta direkomendasikan ke Professor yang bersangkutan karena saya blm tau alamat emailnya. Sekaligus melampirkan dokumen-dokumen lengkap dan bilang secara jelas keinginan kita apa. Kebetulan saat itu dibalas dan diarahkan sama pihak kampus. Saat itu kampus yang saya apply adalah University of Tsukuba (Kampus saya sekarang).
Saat itu Universitas ini tidak masuk list Professor di data saya, ya maklumlah yang dituju waktu  itu Osaka Univ, Tokyo Univ, Kyoto Univ dan pokoknya Univ-Univ yang terkenal hehe. Tapi akhirnya baru tau kalau University of Tsukuba ini juga termasuk 10 Universitas Terbaik di Jepang, jadi bersyukur Alhamdulillah ga salah pilih.
waktu itu tau dari mana? seingat saya, sempat baca blog salah satu mahasiswa Tsukuba sekilas, akhirnya buka web kampusnya dan menjatuhkan pilihan hehe.

4. Nanti Professor yang bersangkutan akan membalas siap atau tidak menerima kita jadi student di Lab nya. Dan karena syarat beasiswa meminta ada surat resmi yang menyatakan hal tsb, maka sampaikan ke Professor ybs bahwa kita membutuhkan LoA. Nanti pasti akan dikirim oleh beliau.

5. Alhamdulillah dengan cara ini, saya dulu mendapatkan LoA, satu LoA dari salah satu Universitas Swasta di Tokyo dan satu lagi di University of Tsukuba, maka saya simpulkan bahwa cara ini patut untuk dicoba.

Oh iya, salah satu pertimbangan saya waktu itu saat milih Professor adalah melihat dia sudah pernah kerjasama sama orang Indonesia ga sebelumnya, karena itu akan sangat membantu banget.
Tidak semua Professor bisa bahasa Inggris, dan memahami dengan baik kehidupan Foreign seperti apa, jadi menurut saya ini pertimbangan penting.
Ini juga alasan yang saya tulis di form Beasiswa saat ditanya alasan saya apa saat memilih professor tsb, selain yang pastinya sebidang penelitian.

Well, sementara itu aja sharingnya. Jangan takut untuk menyoba.
Kita tidak akan pernah tau sampai kita mencobanya, saya dulu pasrah aja kalau ga dibales ya udah.
Habis kirim email, jangan lupa untuk berdoa, kalau perlu nama professor nya disebut dalam doa (ciyeee sebut nama dalam doa wkwkwkwkwk)

Untuk info tentang beasiswa INPEX, bisa baca postingan sebelumnya ya.
Ganbatte, minna..

2 komentar:

  1. Hai kak, boleh minta alamat emailnya? Kebetulan saya ingin apply beasiswa inpex akhir tahun ini

    ReplyDelete
  2. Halo Kak, Boleh info alamat email Prof nya?

    ReplyDelete