HOME

Featured Post

Rindu Cahaya Islam kembali Membentangi Langit Eropa bahkan Dunia

oleh : Khaura El-Syada    Judul   : 99 Cahaya di Langit Eropa  Penulis : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga  Almahera  Penerbi...

Catatan Penyemangat...

Kehidupan itu memang proses metamorfosa...
ada perubahan, ada dinamika naik turun...
Hidup itu seperti roda, kadang kita di atas dan ada kalanya kita juga akan merasakan posisi di atas...
loh loh loh??

Apa hari ini yang ingin aku tulis?
Simple dan tidak rumit, masalah motto, em semacam kata penyemangat hidup-lah.. ^_^

Aku tidak pernah punya motto hidup sebelumnya, jika ditanya apa motto hidupmu?
dengan simple keluarlah sebuah jawaban " 'isy karimaan au muth syahidaan " yang kalau tidak salah artinya " Hidup mulia atau mati syahid " ....
Wah wah, keren ya motto-nya, tapi ternyata motto ini belum memberikan efek yang bagus. hehe
ini bisa dijadikan lebih spesifik agar efeknya pun spesifik ke dalam kehidupan kita...

tiba-tiba mengingat sebuah kejadian yang telah lama sekali, saat duduk di bangku SMA, masih dengan seragam putih abu-abu dengan wajah lugu. Seorang guru berkacamata mata pelajaran fiqih berkata kurang lebih redaksinya seperti ini :

"Anak-anakku. Saya dulu waktu muda selalu ingin melakukan lebih daripada teman-teman saya yang lain. Ketika teman saya tidur, saya belajar. Ketika teman saya asyik bermain, saya pun masih belajar. Ketika teman saya masih asyik dengan masa mudanya, saya belajar lebih dari yang mereka pelajari. Lihatlah, saya lulus dengan IP 4, lulusan terbaik. Bagaimana keadaan teman-teman saya sekarang yang dulunya asyik tidur dan bermain? Mereka belum apa-apa. Saya sudah menjadi Pejabat Sekolahan lah, saya kurang lebih sudah menjadi Orang yang ahli dalam ilmu Fiqih. Tapi Mereka? Ini yang perlu dicatat, anak-anak. Lakukan sesuatu yang lebih.."


Saat itu maish dengan menggebu-gebu aku bertekad, ya harus rajin belajar. Namun, ini bertahan 1-2 hari saja. Belajar itu hal yang paling membosankan menurutku. ada yang setuju? ayo angkat kaki... ^^v

Sampai suatu saat aku mengikuti sebuah training, dan sang trainer berkata kurang lebih :

"There is no such thing as ujug-ujug. Tidak ada suatu yang tiba-tiba kecuali harta melimpah warisan dari ayah. Ketika kamu ingin meraih sesuatu, ketika kamu ingin mendapatkan sesuatu maka ada yang namanya usaha. Seringkali ada hal yang harus dikorbankan. Seringkali kita harus dihadapkan dengan berbagai pilihan yang berat. Hidup itu pilihan. Pilihan kita di masa sekarang adalah penentu bagaimana diri kita di masa depan?"


Pada suatu hari pula aku pernah mengikuti sebuah acara salah satu stasiun TV. Ada pembicara ya bisa dibilang motivator, kebetulan acara itu adalah acara kesukaan ayahku. Dan ada sebuah kata-kata yang masih melekat di kepala, kurang lebih seperti ini..

"Apa itu pengorbanan? Pengorbanan itu meninggalkan suatu hal yang baik untuk hal yang lebih baik lagi. Contoh kecil adalah merokok, orang yang suka merokok, sangat suka sekali setelah dinasehati dia bersedia untuk berhenti merokok demi keluargnya. Ini BUKAN pengorbanan, tapi ini merupakan keharusan, berubah dari yang buruk menjadi lebih baik lagi. Namun contoh lain seperti ada seorang ayah, dia sedang mengayomi anak dan istri di rumah, ini merupakan suatu hal yang baik. Berkumpul bersama keluarga dan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Tapi, ada waktu yang harus dikorbankan oleh seorang ayah, dia harus pergi mencari nafkah untuk keluarganya, dia harus rela tidak bertemu keluarga. Inilah yang disebut PENGORBANAN, meninggalkan hal yang baik untuk hal yang lebih baik lagi."

Dan akhir-akhir ini aku pun mengalaminya sendiri, kali ini aku mendapat nasehat lagi dari orang-orang hebat 
"..Vo, ketika ingin mendapatkan sesuatu yang lebih, kita juga harus siap melakukan hal yang lebih.."

Lebih berat, lebih banyak, lebih konsisten, lebih terencana dan banyak lagi kelebihannya.

Aku mengalaminya. Ketika merasa beban di pundak bukan lagi satu atau dua, tapi mungkin bisa banyak sekali. Dan melihat mereka, asyik mengobrol, asyik bercanda, asyik main games, asyik dengan urusannya. Kau yang ingin mendapatkan lebih harus pontang-panting menyiapkan ini itu, mengurusi hal lain.

Untuk mereka yang sibuk dengan aktivitas di luar perkuliahan, ada hal yang harus dikorbankan. Waktu, tenaga, pikiran bahkan perasaan. Terbagi, pecah. Mempelajari banyak hal. Lelah. Marah. Menangis mungkin. Tapi sadarkah, banyak hal lebih yang didapatkan? Hal terkecil yang didapati adalah cerita, hanya seonggok kisah, tapi kisah ini mahal harganya, kisah ini bernama pengalaman.

Akupun hanya mendapatkan cerita ini..
Seorang kakak kelas yang aku lihat dia sangat hebat. Sudah cerita lama lulus 4 tahun susah. Apa yang dia lakukan? Dia masih melakukan penelitian di saat yang lain sedang makan siang. Dia menata jadwalnya rapih untuk melakukan ini dan itu. Dia bisa dibilang mati-matian mengatur ini dan itu, kelelahan itu pasti. Tapi taukah apa yang didapat? Kini dia berdiri di barisan pertama yang bertoga dari angkatan dia. Yang bisa dibilang lulus tepat waktu, 4 tahun, bisa dihitung jari. Dia melakukan lebih? IYA. Dia mengorbankan sesuatu? IYA. Tenaga, waktu, pikiran, perasaan. Tapi apa yang dia dapatkan? dia mendapatkan LEBIH dari yang lainnya.

Buat kita semua, buat mereka semua yang memiliki tanggung jawab lebih, yang memiliki amanah lebih. Itu adalah tanda sebuah kepercayaan. ^_^
Justru saat kita tidak terpilih menjadi orang yang diberi amanah, orang yang diberi tanggungjawab. Ada pertanyaan yang harus kita tanyakan : Apakah aku belum dipandang mampu? Apakah ini belum masaku atau usahaku yang masih dalam batas ragu?
Lihat dinding, coretan tugasmu, coretan rentetan hal yang harus dilakukan. Sudahkah kita melakukan hal yang lebih baik?

Lalu apa yang ingin dilakukan sekarang? sudah melakukan hal yang lebih?
Jika belum, tak maukah mendapatkan sesuatu yang lebih? Jika tidak, ya sudah.
Jika jawabannya adalah Iya. Maka mari kita lakukan. ^^

Hidup hanya sekali, ayo hidup dengan mulia, melakukan segala yang lebih untuk Yang Maha Lebih dari segala sesuatu..Lillah.. ^^

Untuk melakukan yang lebih baik, ada hal yang harus dikorbankan. Ada yang namanya Pengorbanan, ingat bahwa pengorbanan itu adalah meninggalkan hal yang baik untuk hal yang lebih baik lagi. Pengorbanan itu seringkali diawali saat terbentur dengan dua pilihan yang baik. ingat bahwa pilihan kita sekarang adalah penentu kita di masa depan. ^_^

Sesuatu hal yang lebih ini bisa dengan sederhana diucapkan menjadi Usaha Keras.
Dan usaha tanpa doa itu bagai Pohon tak berbuah.. ^_^

Aku ataupun kamu yang sedang membaca tulisan tak bernyawa ini semoga bisa mendapatkan hal-hal yang lebih baik. ^_^

Sayonara....



4 komentar: